Sabtu, 23 Februari 2013

Pengetahuan Dasar Pemeliharaan Kelinci

Cara sederhana Memelihara Kelinci mencakup empat hal, yaitu perkandangan yang baik, genetik kelinci, pemberian pakan yang baik dan pola pemeliharaan yang teratur. Pada awalnya kelinci adalah binatang liar yang lincah dan sulit untuk diternakkan. Tetapi usaha penjinakan telah lama dilakukan dengan tujuan sebagai binatang peliharaan yang lucu dan indah. Penjinakan hewan ordo Lagomorpha ini lakukan juga untuk menjadi bahan konsumsi dan hewan percobaan penelitian

Jika ingin kelinci kita tetap sehat, berikut beberapa hal yang  harus diperhatikan :

1. Sanitasi yang baik. Agar kelinci nyaman dan mampu berkembang dengan baik, maka kandang dan lingkungan pemeliharaan harus selalu kering dan bersih. Lingkungan yang lembab dan kotor akan membuat hewan ini beresiko penyakit dan hama.

2. Gunakanlah perlengkapan kandang, seperti tempat menyimpan pakan dan tempat minum dari bahan yang mudah dibersihkan. Jangan gunakan bahan-bahan yang mudah pecah untuk menghindari terjadinya luka.

3. Pehatikan keadaan kandang. Tempat yang baik bagi kesehatan dan pertumbuhan kelinci bersuhu sekitar 21 derajat celcius. Memiliki sirkulasi udara yang baik agar udara segar masuk dengan lancar. Bagi kelinci yang sedang bunting, suhu yang berubah-rubah dengan drastis membuat induk sulit melahirkan. Usahakan suhu selalu stabil dalam waktu cukup lama, baik panas atau dingin. Kondisi ini sangat baik untuk proses pelahiran bagi induk.

4. Lakukan pemeliharaan kandang dengan baik. Tempat minum dan pakan, alas kandang harus teratur dibersihkan dan diganti. Sisa pakan dan kotoran-kotoran harus senantiasa bersih. Bersihkan dengan air campuran lysol atau kreolin untuk kandang bekas kelinci yang sakit. Tindakan ini sebagai usaha pencegahan timbulnya penyakit.

5. Penerangan cukup. Salah satu cara memelihara kelinci adalah dengan melakukan penerangan yang stabil selama 12 jam. Usahakan sinar matahari langsung menyinari kandang, karena banyak bakteri bibit penyakit yang bisa terbunuh dengan sinar matahari. Gunakan cat berbahan ter atau kapur untuk dinding kandang.

6. Ketahui jenis dan manfaat pakan kelinci. Berikut ini jenis pakan konsumsi kelinci, di antaranya: kangkung, daun kacang, kol, daunturi, sawi, biji-bijian, kacang hijau, kacang tanah, padi, jagung, dedak, rumput gajah, bungkil-bungkilan, daun kacang panjang, dan sorghum. Rumput lapangan juga termasuk makanan yang menarik bagi binatang herbivora ini.

7. Kenali Penyakit Kelinci.
Mengenal Penyakit Kelinci
Kelinci yang sehat tentu kelinci yang bebas dari penyakit. Apa saja penyakit pada kelinci ?
  • Kutu-kutu akan menyebabkan penyakit di bagian telinga. Cobalah meneteskan sedikit minyak nabati di bagian sakit untuk mengendalikan penyakit ini.
  • Kudis berupa koreng-koreng di bagian tubuh karena hama darcoptes scabiei. Penyakit ini diobati dengan antibiotik berbentuk salep.
  • Bisul yang terjadi karena darah kotor yang mengumpul di bawah kulit tubuh. Pengobatan yang harus dilakukan adalah dengan operasi bedah kecil untuk mengeluarkan darah kotor tersebut. Lalu taburi luka dengan jodium.
  • Eksim yang muncul karena kotoran-kotoran yang tidak segera dibersihkan hingga menempel lama di kulit. Penyakit ini diatasi dengan bedak salicyl atau salep eksim.
  • • Penyakit jamur yang tumbuh di kulit kepala. Gejalanya terlihat dengan timbulnya sisik-sisik di bagian kepala. Hal ini bisa dikendalikan dengan taburan bubuk belerang di bagian yang terkena jamur.
  • Pilek akibat virus yang menyebabkan hidung basah dan berair terus. Lakukan penyemprotan antiseptik pada bagian hidung dengan teratur.
  • Mata yang terus berair dan basah biasanya karena debu kotor dan bakteri. Gunakan salep mata untuk mengatasi penyakit ini.
  • Mastitis, terlihat dengan gelaja susu yang sedikit keluar dan bahkan tidak keluar sama sekali. Gejalanya adalah puting susu yang mengeras dan panas. Biasanya hal ini terjadi pada betina yang memiliki anak. Cobalah untuk tidak melakukan penyapihan anak dengan mendadak. Lakukan proses penyapihan secara bertahap.
  • Bakteri protozoa eimeira akan menyebabkan berak darah pada binatang. Peliharaan akan terlihat kurang nafsu makan, berat tubuh menurun dengan perut membesar, disertai dengan mencret darah. Pengobatan yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan campuran sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam setiap 1 liter air minum.
  • Bakteri pasteurella multocida pada kelinci menyebabkan radang paru-paru. Hewan yang terkena penyakit ini akan mengalami sesak napas, telinga dan mata berwarna kebiruan. Obat Sul-Q-Nox biasa menjadi salah satu obat untuk mengendalikan penyakit ini.
Pemeliharaan kelinci di Indonesia belum maksimal dan pertumbuhan ternak kelinci belum termasuk sebagai sentra produksi, khususnya sebagai bahan pangan.
Hal ini tak lepas dari pengaruh minimnya teknologi peternakan kelinci yang belum berkembang merata di Indonesia. Hingga banyak peternak menggunakan cara memelihara kelinci dengan sederhana dan tradisional.
Gali terus pengetahuan tentang kelinci agar kita bisa memeliharanya dengan baik!
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

1 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 peternakan kelinci
Designed by Blog Thiet Ke
Posts RSSComments RSS
Back to top